Di Masa Obama, Bantuan Militer AS kepada Arab Saudi Mencatatkan Rekor
Mint Press juga menyoroti media arus utama seperti New York Times yang terus memberikan pujian kepada kerajaan Arab Saudi dan mengabaikan kesalahan-kesalahannya. Media Amerika yang biasanya bersikap sangat kritis itu sangat jarang berkomentar tentang keburukan Saudi yang mencederai HAM, seperti menindas perempuan dan kaum minoritas. Alih-alih mengkritisi, media tersebut malah memuji Arab Saudi sebagai rezim yang memiliki semangat reformasi.
“Arab Saudi disebut AS sebagai sebuah negara yang memiliki semangat besar dalam reformasi. Meskipun usaha-usaha yang dilakukan oleh para korporatnya tentu tidak dapat menyembunyikan kesalahannya di mata dunia,” tulis Mint Press.
Sejak tahun 1933, Arab Saudi telah menikmati hubungan khususnya dengan AS. Hubungan tersebut telah membantu kerajaan monarki absolut itu untuk mempertahankan posisi kuatnya dalam mencengkEram Timur Tengah, Asia Timur, dan sebagian Afrika, dengan menggunakan bantuan senjata dan keuangan.
Selama delapan tahun masa jabatan mantan presiden Barack Obama, Saudi dilaporkan menikmati bantuan militer senilai $ 115 miliar dalam 42 kesepakatan terpisah, sebuah angka tertinggi dalam sejarah hubungan AS-Saudi.
Sekarang, Saudi tidak hanya menikmati bantuan militer yang melimpah dari pemerintah AS, namun juga mendapatkan tempat duduk istimewa di Komisi Hak Perempuan PBB dengan pemungutan suara secara rahasia. Tindakan AS ini dianggap sangat ironis. (AL/Mintpressnews)