Demo Warga AS, Kutuk Serangan Israel atas Palestina
“Israel telah menangkap lebih dari 500 orang warga Palestina, termasuk orang-orang yang telah dibebaskan dari penjara. Artinya, Israel tidak akan pernah menepati janji untuk selamanya,” ujar Ibrahim Abdulhadi, seorang profesor dari Universitas Negeri San Francisco kepada Press TV, Kamis, 26 Juni 2014.
Dia juga mengutuk atas serangan Israel ke rumah-rumah rakyat Palestina, dan menewaskan 5 orang beberapa waktu yang lalu.
“Jadi, kami protes terhadap kolonisasi dan penjajahan Israel atas Palestina,” ucapnya.
Ratusan warga Palestina, termasuk anggota Hamas dan anggota parlemen telah ditahan sejak tiga orang remaja Israel hilang di Tepi Barat. Beberapa warga Palestina juga telah ditembak mati selama operasi pencarian, dan memicu kecaman internasional. Sementara itu, pesawat tempur Israel telah mengintensifkan serangan udara di Jalur Gaza.
Pengacara Internasional Benjamin Dictor, yang turut dalam unjuk rasa tersebut mengatakan bahwa Washington turut terlibat dalam kekejaman Tel Aviv.
“Kami menyediakan sejumlah besar uang setiap tahun kepada Israel untuk membiayai militer mereka yang secara aktif melakukan kejahatan seperti yang kita lihat di Tepi Barat dan di Gaza,” kata Dictor.
Israel sudah menerima miliaran dolar dari AS setiap tahun. Sejak perjanjian bantuan antara Washington dan Tel Aviv ditandatangani pada tahun 2007, diperkirakan $ 30 miliar uang pembayar pajak dari rakyat Amerika telah mengalir ke Israel.
Bantuan tahunan militer AS ke Israel telah meningkat dari $ 2.400.000.000 menjadi $ 3.100.000.000 hingga tahun 2017. Atas lonjakan ini, pejabat AS dan Israel telah membahas kebijakan bantuan militer AS ke Israel dalam sebuah kesepakatan baru yang akan diperpanjang hingga tahun 2027.
Tak hanya itu, pada bulan Maret lalu Amerika Serikat dan Israel telah menandatangani perjanjian sebesar $ 429.000.000, yang berasal dari uang pembayar pajak di Amerika untuk ditransfer ke Israel guna mendanai sistem rudal Iron Dome. (ba)