Jakarta, LiputanIslam.com–Sekitar lima ribu petani, nelayan, aktivis, dan masyarakat menghadiri demo Hari Tani di depan Istana Merdeka hari ini Rabu (24/9/2014). Selain menuntut agar pemerintah baru serius melaksanakan reforma agraria, mereka juga menolak pelaksanaan MP3EI. (baca: Reforma Agraria Penting Buat Kita, Ini Alasannya)
MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) digagas oleh pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak tiga tahun silam. Presiden terpilih Jokowi, sejauh ini menyatakan bahwa ia hanya akan melanjutkan MP3EI yang dianggap cocok dengan visi-misi kabinetnya.
Mengapa MP3EI harus ditolak?
Salah satu aktivis yang hadir dalam aksi demo Hari Tani, Achmad Yakub, pegiat di organisasi Bina Desa, menyatakan, MP3EI bertumpu pada pembangunan mega proyek infrastruktur yang lebih mementingkan kalangan industri.
“Seharusnya, pemerintah lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur pedesaan. Ini perlu dilakukan agar produktivitas masyarakat desa meningkat,” kata Yakub.
Selain itu, MP3EI bertumpu pada pembentukan kawasan industri yang tidak jarang berakibat perampasan tanah dan pengubahan lahan pertanian menjadi industri. Hal ini selain semakin memiskinkan petani, juga akan membuat upaya menuju kedaulatan pangan semakin sulit.
“Yang perlu didorong itu penguatan ekonomi rakyat pedesaan melalui reforma agraria dan industri skala kecil yang melibatkan masyarakat pedesaan,” ujar Yakub. (dw)
Nestapa Gempa Suriah
16/02/2023
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini