Cina dan Iran Setujui Peningkatan Perdagangan
Beijing, LiputanIslam.com — Pemerintah Cina dan Iran setuju untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara. Demikian pernyataan Menteri Keuangan dan Ekonomi Iran Ali Tayebnia dalam kunjungannya ke Beijing untuk memastikan keanggotaan Iran dalam Bank Pembangunan Asia yang digagas Cina.
Tayebnia bertemu Presiden Cina Xi Jinping dan Menkau Lou Jiwei dimana kedua pihak menekankan perlunya peningkatan hubungan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi. Demikian seperti dilaporkan Press TV, Selasa (30/6).
Cina adalah mitra dagang terbesar Iran dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai $52 miliar per-tahun. Namun tahun ini perdagangan kedua negara mengalami kemerosotan tajam. Dalam 5 bulan pertama tahun ini nilai perdagangan kedua negara hanya mencapai $15 miliar, turun 34,5% dari nilai perdagangan periode yang sama tahun lalu.
Cina menerima Iran sebagai anggota pendiri Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) pada bulan April. Pada hari Senin (29/6) Tayebnia menandatangani sejumlah dokumen pendirian dalam sebuah seremoni di Beijing dimana 49 negara lain juga hadir sebagai penandatangan.
Menteri Iran Tayebnia mengatakan bahwa negaranya memiliki saham sebesar 1,6% dari total modal $100 miliar milik AIIB.
Tayebnia menyebutkan (AIIB) sebagai bank yang prospektif yang akan memberikan keuntungan bagi negara-negara Asia.
“Bank ini dapat beroperasi sebagai pelengkap dan bukan sebagai pesaing lembaga-lembaga keuangan lain di dunia,” kata Tayebnia.
Sementara itu dalam pembicaraannya dengan Tayebnia, Presiden Cina menyebut bahwa pendirian AIIB sebagai langkah bersejarah untuk membantu perekonomian dunia.
Xi mengatakan bahwa AIIB ditujukan untuk membangun infrastruktur negara-negara Asia dengan meningkatkan potensi-potensi regional dan trans-regional.
Terkait dengan hal itu, dalam wawancaranya dengan IRNA, Tayebnia menekankan kesiapan Iran untuk menerima investasi asing, dimana dalam beberapa waktu terakhir terjadi peningkatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya dari para investor untuk menanamkan modalnya di Iran.
“Kondisi-kondisi (yang ideal) bagi investor asing di Iran telah dipersiapkan dengan serius oleh pemerintah,” katanya.
Tayebnia juga menambahkan bahwa Iran tengah mendiskusikan penggunaan mata-mata uang lokal dengan beberapa mitra dagangnya, dengan mengabaikan mata uang dollar. Sejumlah negara telah menggunakan mata uang lokal dalam perdagangannya dengan Iran, katanya.(ca)