Bashar al Assad Pesimis dengan Konperensi Genewa II
Presiden Syria Bashar al Assad menyatakan pesimisnya tentang prospek keberhasilan Konperensi Genewa II yang akan digelar minggu ini sebagai upaya diplomatik menyelesaikan konflik berdarah di Syria yang telah berlangsung hampir selama 3 tahun.
“Kami akan menghadiri pertemuan Jenewa 2. Kami telah kirimkan nama-nama delegasi Suriah beserta detail-detailnya ke PBB. Namun, kami yakin bahwa pertemuan ini dan penyelenggaraannya di waktu yang ditentukan takkan membawa hasil baru,” kata Assad di hadapan tokoh-tokoh masyarakat Syria seperti dilaporkan kantor berita ISNA baru-baru ini.
Menurut Assad, lawan dalam perundingan di Genewa mendatang (pemberontak) adalah orang-orang yang tidak memiliki kekuatan apapun untuk melakukan tindakan.
“Kami berundingdengan orang-orang yang takpunya kekuatan samasekali. Bahkanmeski kami memberi mereka fasilitas tertentu, mereka takkan bisa berbuat apa-apa. Sebab, mereka tak memiliki kemampuan dan sarana untuk bekerjasama dengan pejabat-pejabat sekarang,” kata Assad.
Mengantisipasi kegagalan perundingan nanti, Bashar al Assad menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi bergabungnya oposisi dalam kekuasaan dengan jalan dialog dan semangat untuk membangun Suriah.
Bashar menambahkan bahwa rakyat Suriah sudah mengetahui bahwa oposisi berkaitan dengan kepentingan luar, dan pemberontakan hanya melakukan tindakan destruktif yang merugikan semua pihak. Menurut Bashar, mayoritas oposisi tidak mendapat simpati rakyat dan problem rakyat Suriah mencerminkan fakta ini.
Namun Assad juga mengakui pihaknya telah melakukan kekeliruan seraya menuduh beberapa pihak luar yang telah dibantu Syria, kini justru menikam Suriah dari belakang.
“Kebanyakan pihak yang didukung Suriah, justru menikam rakyat Suriah dari belakang. Kini, mereka membayar pengkhianatan mereka dengan kudeta-kudeta yang dilancarkan terhadap mereka. Sebagian berusaha kembali kepada Damaskus, tapi hal ini takkan terjadi, sebab kami menentangnya,” kata Assad.
Bashar Assad menegaskan bahwa perang Suriah belum berakhir. Namun rencana pihak oposisi untuk menyusupkan kelompok takfiri, teroris, dan fron-fron yang didukung negara-negara Arab serta Barat, telah gagal.
“Turki telah menyatakan siap menutup perbatasan untuk menutup masuknya senjata dan terorisme. Mereka juga berjanji untuk mengubah sikap. Qatar juga berniat memulai hubungan dengan kami, tapi kami menolaknya. Sebab, Qatar telah bertindak merugikan Suriah. Sedangkan Barat bersaing untuk membuka lembaran baru dalam bidang keamanan. Sebagian dari negara-negara itu ingin membuka kembali kedubes-kedubesmereka,” jelas Assad.
Mereka yang berjumpa dengan Assad menyatakan bahwa dia menerima kritikan dan bersikap baik terhadap pemikiran-pemikiran yang menentangnya. Ia juga percaya bahwa reformasi adalah hal urgen dan akan melakukan reformasi ini dalam pemilihan presiden mendatang.