Bank Dunia Peringatkan Kejatuhan Ekonomi di Gaza

Anak-anak Gaza. (AP Photo/Felipe Dana)
Gaza, LiputanIslam.com–Bank Dunia mengeluarkan peringatan keras mengenai situasi ekonomi Gaza. Dalam sebuah laporan pada Selasa (25/9/18), mereka menyebut ekenomi Gaza “terjun bebas” akibat blokade Israel dan kurangnya bantuan dana dari luar.
“Kombinasi dari perang, isolasi, dan perpecahan internal telah menyebabkan Gaza masuk ke situasi ekonomi yang melumpuhkan dan memperburuk penderitaan warganya,” kata Direktur Bank DUnia untuk Tepi Barat dan Gaza, Marina Wes.
“Sebuah situasi di mana orang-orang berjuang memenuhi kebutuhan hidup, menderita dari kemiskinan yang semakin buruk, pengangguran yang meningkat, dan layanan publik yang buruk seperti layanan kesehatan, air, dan sanitasi—merupakan situasi yang membutuhkan solusi mendesak, riil, dan berkelanjutan,” paparnya.
Meski disebutkan bahwa sebab utama kejatuhan Gaza adalah blokade yang dilakukan Israel, Bank Dunia juga melaporkan bahwa situasi ini diperburuk oleh “keputusan Pemerintah Palestina mengurangi pendanaan bulanan sebesar $30 juta ke [Gaza], pencabutan program bantuan $50-60 miliar pertahun oleh Pemerintah AS, dan pemotongan dana kepada United Nations Relief and Works Agency.”
Menurut Wes, Gaza tengah menghadapi defisit $1,24 miliar. Kondisi ini sangat buruk sehingga bantuan dana luar negeri saja tidak akan mampu melawan kejatuhan ekonomi di kawasan ini.
Wes pun menekankan bahwa dengan kondisi ekonomi yang telah mencapai titik kritis, Bank Dunia merekomendasikan pendekatan seimbang serta tanggapan langsung untuk menciptakan lingkungan dengan perkembangan berkelanjutan.
Tanggapan langsung yang dimaksud adalah dengan memastikan kelancaran layanan-layanan publik yang utama, seperti energi, air, pendidikan, dan kesehatan.
Bank Dunia juga meminta Israel agar mendukung lingkungan yang kondusif bagi perkembangan ekonomi dengan mencabut restriksi atas perdagangan dan mengizinkan pergerakan makanan dan manusia. Tanpa itu, situasi ekonomi di Gaza tidak akan membaik. (ra/mintpress)