Arab Saudi: “Iran Tidak Layak Hadir di Jenewa II”

Minister of Foreign Affairs Prince Saud al-Faisal bin Abdulaziz al-Saud pauses while making a statement to the press at King Khalid International Airport, on January 5, 2014, in Riyadh (al Alam)
Arab Saudi, yang mendukung para pemberontak Suriah, Senin (20/1) menolak partisipasi Iran dalam pembicaraan perdamaian Jenewa II kecuali Tehran ikut berupaya terhadap rencana pembentukan pemerintah transisi di Suriah.
“Iran tidak mengumumkan secara resmi dan terbuka perjanjian penciptaan pemerintahan transisi “ Demikian sumber resmi Arab Saudi mengabarkan.
Hal ini mengisyaratkan Republik Islam Iran tidak memenuhi syarat untuk menghadiri konferensi perdamaian internasional hari Rabu di Swiss.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon membuat kehebohan pada hari Minggu dengan mengundang Iran untuk menghadiri konferensi.
Ban akhirnya mengundang, setelah Teheran berjanji untuk memainkan peran yang sangat positif dan konstruktif dalam upaya untuk mengakhiri perang sipil Suriah yang telah berlangsung tiga tahun.
Iran mengatakan hari Senin bahwa Tehran akan menghadiri pembicaraan damai tetapi tanpa prasyarat apapun. Washington, London dan Paris segera bereaksi, mengatakan Iran harus jelas dan terbuka mendukung gagasan pemerintahan transisi Suriah jika ingin hadir dalam konferensi.
Negara-negara Barat sejauh ini menentang kehadiran Iran dengan alasan bahwa Teheran tidak menerima communique awal yang disepakati oleh negara-negara besar di Jenewa pada Juni 2012 yang menyerukan pembentukan pemerintah sementara .
Iran menolak communique walau ditekan oleh negara pro pemberontak.
Pernyataan Saudi dalam konferensi minggu ini, menyiratkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menerapkan point pada Jenewa I. Arab Saudi dan beberapa rezim Arab lainnya di Teluk Persia telah berulang kali menyuarakan dukungan untuk kelompok-kelompok ekstremis memerangi pemerintah Assad.
Kepala intelijen Arab Saudi Bandar bin Sultan mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu bahwa Riyadh akan mengirim delegasi ke pertemuan itu , tetapi dengan syarat kelompok militan hadir adalah yang disponsori Arab Saudi.
Pada tanggal 4 November , Menteri Informasi Suriah Omran al – Zoubi mengatakan Arab Saudi bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran di seluruh dunia Islam saat ini , termasuk di Suriah , menyerukan Riyadh untuk menghentikan kebijakan mensponsori terorisme di negara-negara regional.
Iran tegas menolak communiqué 2012
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham menekankan bahwa Republik Islam Iran tidak menerima communiqué 2012 dan menolak prasyarat AS untuk partisipasi Iran dalam pembicaraan Jenewa II. Faktanya, Iran tidak hadir di konferensi Jenewa I sehingga tidak memiliki perlu ikut dalam mengeluarkan komunike akhir, Afkham menekankan bahwa Iran benar- benar menolak.
Afkham menambahkan bahwa Republik Islam telah menerima undangan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon dan akan berpartisipasi dalam pembicaraan Jenewa 2 tanpa prasyarat .
Communiqué 2012 di Jenewa menguraikan langkah-langkah untuk pemerintahan transisi di Suriah sebagai tuntutan utama yang berarti Presiden Suriah Bashar al – Assad harus mundur. Amerika Serikat mengatakan Iran dapat mengambil bagian dalam pembicaraan Jenewa II jika hanya Teheran menerima communiqué 2012. (Liputan Islam/ AlAlam/ AF)