Riyadh,LiputanIslam.com—Pasca insiden meledaknya fasilitas Aramco di Arab Saudi, beberapa media melaporkan bahwa AS telah meningkatkan kerjasama intelijen dengan kerajaan Arab tersebut.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Senin (16/9) kemarin, mengutip beberapa sumber, menyebutkan bahwa Arab Saudi telah menghentikan operasi pipa minyak menuju Bahrain, dua hari pasca terjadinya serangan ke fasilitas Aramco.
Pipa minyak itu biasanya digunakan untuk mengirim minyak sebanyak 220.000-230.000 barel perhari kepada perusahaan minyak Bahrain, Bapco.
Pasca penutupan, Bapco dikabarkan tengah mencari transportasi yang aman untuk mengangkut sekitar dua juta minyak Saudi menggunakan kapal.
Baca: Serangan ke ARAMCO, Sebuah Konsekwensi
Serangan ke fasilitas Aramco terjadi pada Sabtu lalu, tepatnya di Abqaiq dan Khurais. Kelompok perlawanan Yaman, Houthi, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Serangan ini membuat dunia gempar, sebab Arab Saudi harus kehilangan 5.7 juta barel perhari, setengah dari total produksi minyak yang mampu dihasilkan oleh kerajaan. (fd/Sputnik)
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini