Al Qaida Sesumber Masih Kuasai Irak
Melalui pesan audio pemimpin Al-Qaeda mengklaim bahwa Negara Islam Irak dan Suriah (ISIL) masih kuat dan tangguh meski tengah menghadapi gempuran besar-besaran oleh militer Irak yang didukung milisi-milisi Sunni pro-pemerintah.
“Al-Qaeda menguasai sebagian besar daerah di Irak,” akunya.
Menurut laporan ISNA yang dinukil dari CNN, pemimpin tertinggi Aiman Dhawahiri, pada hari Sabtu (18/1) mengklaim bahwa meski ISIL mendapat banyak serangan, namun mereka masih tangguh dan berkuasa di sejumlah daerah di Irak.
Dalam pesan audio di Twitter, Dhawahiri menyatakan bahwa “berkat bantuan Allah, ISIL tetap teguh menghadapi serangan dan memberikan pukulan telak kepada Amerika”.
Dia mengklaim, Al-Qaeda masih mampu menyerang kepentingan-kepentingan Iran di Irak. Dalam lanjutan pesannya, Dhawahiri yang menjadi pemimpin Al-Qaeda setelah tewasnya Osama bin Laden, berkata,
”ISIL diakui kawan atau lawan sebagai salah satu kelompok terkuat menghadapi keserakahan pasukan Salib di Irak. ISIL masih berkuasa di sebagian besar kawasan Irak.”
Dia lalu mengajukan pertanyaan: bukankah ISIL adalah ancaman paling berbahaya bagi pasukan Salib di Irak dan kelompok terbesar dari sisi jumlah pendukung? Dia menjawabnya sendiri dan berkata,”Tentu jawabannya ya. Buktinya adalah dukungan luas masyarakat terhadap ISIL.”
Dia menyatakan, salah besar jika ada orang yang meragukan kemampuan ISIL untuk menguasai Irak.
“Bendera ISIL di Irak adalah salah satu bendera ‘tersuci’ di negara ini. ISIL muncul hanya untuk menciptakan pemerintahan berdasarkan syariat Islam,” jelasnya.
Namun bagi mereka yang kritis tentu akan bertanya, mangapa kelompok yang mengaku berjuang untuk memerangi zionisme dan Amerika, tidak pernah menyerang Israel maupun Amerika dan justru menumpahkan darah di negara-negara Islam? Pertanyaan ini sudah terjawab dengan pengakuan mantan menlu Amerika Hillary Clinton di depan parlemen Amerika beberapa waktu lalu bahwa “Al Qaida adalah buatan Amerika”. (Sumber: ISNA)