10 Peziarah Hindu Bangladesh Tewas akibat Berdesak-Desakan
Seperti dilansir BBC News, Jumat petang (27/3), Nasir Ahmed, inspektur polisi setempat mengatakan kepada AFP bahwa polisi telah membagi para peziarah yang hendak menjalani ritual mandi menjadi 16 antrian, namun hal itu tidak mencegah terjadinya desak-desakan maut.
Insiden itu terjadi dalam perayaan Astami Snan, salah satu upacara ritual terbesar umat Hindu di Bangladesh. Dalam ritual itu, lebih dari sejuta umat HIndu Bangladesh dan negara-negara lain setiap tahun datang untuk mandi di Sungai Brahmaputra di Langalband, 20 km sebelah selatan ibukota Dhaka.
Ahmed mengatakan polisi masih menyelidiki apa penyebab terjadinya musibah itu.
“Desak-desakan itu melibatkan sejumlah besar orang, seperti terlihat ribuan sandal di jalanan, sejam setelah musibah itu terjadi,” kata Ahmed.
Pejabat polisi Mohammad Zakaria mengatakan kepada wartawan bahwa ke-10 korban terdiri dari 7 wanita dan 3 pria, semuanya berumur di atas 50 tahun. Selain itu puluhan orang lainnya mengalami luka-luka.
Beberapa saksi menyebutkan bahwa jumlah polisi dan ambulan sangat kurang untuk menjamin keamanan ritual tersebut. Sementara polisi mengklaim telah mengerahkan 700 aparatnya.
Ritual itu sendiri berlangsung selama 2 hari, Jumat (27/3) dan Sabtu (28/3).
Tahun ini jumlah peserta ritual lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya, karena berlangsung pada hari libur, yaitu hari kemerdekaan Bangladesh.
Diperkirakan terdapat 8% penganut Hindu di Bangladesh yang berpenduduk 156 juta jiwa. Mayoritas penduduk negara itu adalah Islam.(ca)