Seseorang datang menemui cucu Rasulullah saw, Imam Ja’far Shadiq utuk menanyakan tafsir dua ayat Alquran yang sulit dipahaminya. Ia berkata, “Ada dua ayat Alquran yang tidak aku ketahui ta’wil-nya”. “Apa kedua ayat itu?” tanya Imam Ja’far. Ia berkata, “Firman Allah: ‘Berdoalah pada-Ku niscaya Aku kabulkan doamu’.Aku sudah berdoa tapi tidak ada pengabulannya.”
Imam Ja’far Shadiq menjawab: “Pernahkah kamu menyaksikan bahwa Allah mengingkari janji-Nya?” “Tidak!” jawabnya. “Lalu mengapa kau ragu?” tanya Imam. Ia menjawab: “Aku tidak tahu.”
Imam bertanya: “Apa ayat yang kedua?”. Ia berkata, “Firman Allah,‘…. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya’. (Saba’: 39). Saya sudah menafkahkan harta saya, tetapi tidak melihat gantinya.”
Imam bertanya,“Apakah kamu melihat Allah mengingkari janji-Nya?” Ia menjawab, “Tidak!.” “Lalu mengapa kau ragu?” tanya Imam. Dia menjawab: “Aku tidak tahu.”
Imam kemudian berkata, “Insya Allah aku akan jelaskan kepadamu. Seandainya kalian mentaati apa yang Allah perintahkan kepada kalian, kemudian kalian berdoa kepada-Nya (maka tentu akan dikabulkan). Namun kalian telah melanggar dan berbuat maksiat kepada-Nya sehingga Dia tidak memperkenankan bagi kalian. Adapun perkataanmu bahwa saya telah menafkahkan harta tapi tak melihat gantinya, sungguh seandainya kalian memperoleh harta dari apa yang dihalalkan-Nya kemudian kalian keluarkan di jalan yang benar, maka tidak dinafkahkan satu dirham pun kecuali Allah pasti menggantinya. Dan seandainya kalian memohon kepada-Nya sesuai urutan doa, maka Allah pasti mengabulkan permintaan kalian meskipun kalian orang-orang yang bermaksiat.”
Orang itu bertanya: “Bagaimana urutan doa itu?”
Imam menjawab, “berikut ini urutanya :
- Jika kamu telah menunaikan shalat wajib,maka muliakan, agungkan dan pujilah Allah dengan segala kemampuanmu.
- Lalu bershalawatlah atas Nabi saw.
- Kemudian dengan sepenuh hati, bersaksilah bahwa beliau saw telah menyampaikan risalah.
- Lalu ingatlah nikmat-nikmat Allah yang telah Dia karuniakan kepadamu serta memuji dan bersyukur pada-Nya atas semua itu.
- Kemudian sebutkan dosa-dosamu satu persatu yang engkau ingat, dan sebutkan secara umum dosa-dosa yang tersembunyi ataupun yang tidak engkau ingat.
- Lalu bertaubatlah kepada Allah dari semua maksiat dan dosamu serta berniat tidak mengulanginya lagi. Mohonlah ampunan kepada Allah dari dosa-dosa dengan penuh rasa sesal, niat yang tulus, serta diiringi rasa harap dan cemas dengan membaca doa berikut ini, “Ya Allah, aku memohon maaf pada-Mu atas dosa-dosaku, memohon ampunan-Mu dan bertaubat pada-Mu. Bantulah aku untuk taat kepada-Mu, berilah aku bimbingan-Mu untuk dapat mengerjakan apa yang telah Engkau wajibkan atasku dari segala apa yang Engkau ridhai. Aku tidak melihat seseorang telah mencapai taat kepada-Mu melainkan dengan nikmat-Mu kepadanya sebelum dia taat kepada-Mu. Maka berilah aku sebuah nimat yang dengannya aku dapat menggapai keridhaan-Mu dan surga.”
Setelah hal-hal itu kau lakukan, barulahengkau memohonkan keperluanmu. Insya Allah, Dia tidak akan meninggalkanmu.”
Adapun tentang syarat berdoa, Imam Ja’far Shadiq berkata: “Perhatikanlah syarat dantata cara berdoa berikut :
- Lihatlah kepada siapa, bagaimana, dan untuk apa kamu berdoa.
- Ungkapkanlah keagungan dan kebesaran Allah
- Saksikanlah pengetahuan-Nya atas apa-apa yang ada di hati dan batinmu serta terhadap berbagai rahasiamu, yang haq dan yang batil.
- Kenalilah jalan-jalan keselamatan dan kehancuranmu, supaya kamu tidak memohon kepada Allah sesuatu yang di dalamnya terkandung kehancuranmu sementara kamu menyangka itu adalah keselamatanmu. Allah berfirman: “Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana dia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (Al-Isra’: 11).
- Renungkanlah apa yang kamu mohon dan mengapa kamu memohon!
- Doa artinya menerima secara penuh apa yang datang dari-Nya, menggunakan seluruh cahaya untuk menyaksikan Sang Maha Pemelihara, meninggalkan seluruh pilihan pribadi dan menyerahkan total segala urusan kepada Allah, baik lahir maupun batin.”
Jika kamu tidak memenuhi syarat-syarat berdoa, janganlah menanti pengabulan. Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan apa-apa yang tersembunyi, barangkali kamu memohon sesuatu sedangkan Dia mengetahui pembangkangan yang akan kamu lakukan dengan permohonanmu itu.” (hd/liputanislam.com)
Komentar