Jember, LiputanIslam.com– Sekretaris Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jember, Muhammad Muslim mengatakan bahwa santri merupakan salah satu elemen yang dianggap paling mumpuni untuk meredam konflik keagamaan dan gerakan radikalisme. Dengan mempunyai bekal ilmu agama yang cukup, santri dinilai mampu meredam berkembangnya paham radikal.
“Saya kira santri mampu untuk menghadapi gerakan ideologisasi paham radikal,” ucapnya pada acara diskusi “Membentengi Pesantren dan Masyarakat dari Sikap Intoleransi, Hoaks dan Paham Radikal” di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Taman Baru, Desa Glagahwero, Kalisat, Jember, Jawa Timur, pada Senin (23/7).
Menurut Muhammad, walaupun sekarang organisasi kelompok radikal sudah dibubarkan, tetapi mereka masih aktif menyebarkan paham radikalis dan intoleransi. “Mereka masih sangat aktif bergerak di tengah-tengah masyarakat melakukan ideologisasi radikal dengan cukup militan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, kaum santri harus dibekali dengan kemampuan ilmu dan teknologi yang baik dalam menghadapi kelompok radikal. “Tapi santri harus dibekali dengan kemampuan dakwah kekinian, agar bisa beradaptasi dengan kemajuan teknologi,” ucapnya.
“Konflik tetap menjadi ancaman, namun kita tak boleh menyerah,” serunya. (ar/NU Online).
Komentar